Hap Hap Yuk!

Kelar pelatihan, Hil kembali mengingatkan gw soal deadline buku. Iya, ini udah telat dari janji semula sama Gita untuk merampungkan naskah di tanggal 20-an November. Huhuhu, maafkan.

Mas Ade, temen sekantor, sempet bingung kenapa gw butuh waktu lama. 'Bukannya tinggal copy paste doang?' Ahay, semula gw juga pikir begitu. Tapi rupanya tak sesederhana gitu. Gw harus memilah dan memilih, sekaligus menentukan benang merah apa yang ingin gw sampaikan lewat buku ini. Memilah dan memilih artinya gw bisa nambahin atau ngebuang tulisan, merevisi sedikit serta memberi konteks tambahan terhadap tulisan itu supaya lebih mudah dimengerti. Yang paling sulit ya menentukan benang merah itu, karena kan gw, mestinya, tidak sedang menjual diary gw, tapi menjual sesuatu yang dibutuhkan oleh si calon pembaca. Apakah itu? Nah itulah yang sulit ditentukan.

Gw agak sulit juga menggambarkan apa isi utama buku ini nantinya. Ada dodolibret, ada cerita perjalanan, ada cerita hidup di London. Itu kali ya tiga frase yang pas.

Selagi gw sibuk dengan naskah, Hil akan ngurus soal cover sama Victor dan ngurus anu itu sama Gita kelak. In simple words, Hil akan jadi manajer gw. Ahay, mantep gak tuh, hihihi.

Besok, Hil janjian sama Victor untuk ngobrolin soal naskah. Panjernya udah ada: sebotol Baileys. Haha.