28 Juni 2010

Kelebihan Buku Ini, Apa?

Hari ini di cetingan, Arry cerita soal buku Negeri van Oranje yang dia beli. Ini buku mungkin serupa dengan buku pippilotta yang gw bikin ini, karena sama-sama ditulis mahasiswa, tentang negeri orang. Dia Belanda, gw Inggris. Secara garis besar, sebelas dua belas lah.

Tapi Arry bilang, dia bosen baca buku itu. Membosankan, kata dia. Tapi dia juga gak bisa menjelaskan kenapa buku itu membosankan. Di poin ini, hhhhh gak membantuuuu.. huhuhuuhu..

But it makes me wonder. Gw teringat tulisan Mas Yud di endorsement yang dia bikin buat back cover. Dia mengambarkan gw yang kayak gak ada capek-capeknya mengeksplorasi London dan Inggris Raya. Well, gaya penulisan gw kan emang cepat. Sebagai pengetik yang mengetik lebih cepat daripada bayangannya sendiri (kayak Lucky Luke), gw memang terbiasa menulis dengan irama stacatto; cepat, melonjak-lonjak meski kadang-kadang jadi terlalu detil.

Ketika gw baca bukunya Mbak Elok (wartawan Kompas) tentang jadi backpacker ke Australia, gw gak merasakan hentakan itu. Gw merasakan perjalanan yang tenang, damai, penuh pujian terhadap Autralia. Well, secara gw gak demen-demen amat sama Australia gitu lhoh, jadi hati gw gak bergetarrrrr rasanya *maafkan aku oh Mbak Elok*

Jadi mungkin ini kelebihan buku ini: temponya cepat. Dengan begitu, ceritanya jadi sangat ringan, juga ceria. Sedih-sedih gak ada deh. Kalopun sedih (ketika bikin visa ke Jerman yang rumit banget), jadinya sangat dodolibret, karena gw sibuk memaki-maki pemerintahan negeri seberang yang bikin nyolot.

Pembaca blog gw ketika itu adalah sesama kawan seperjuangan di Inggris, utamanya di London. Tapiii.. ketika yang baca cerita-cerita gw ini adalah pembaca umum, yang belum tentu sudah ke Inggris, belum tentu pingin ke Inggris, kira-kira gimana ya reaksinya?

0 komentar:

 
design by suckmylolly.com